Namaku gilang, Gilang mufasya napoleon, Alumni pesantren
yang menjajakki dunia sebenarnya, keluar dari miniatur kehidupan yang sangat
teratur dan indah, bahkan terlalu teratur untuk sebuah miniatur kehidupan.
Efeknya ialah hari ini, di dunia perkuliahan di kota kembang
, Bandung. Ya. Bandung sungguh berbeda, kebebasan sangat terasa, kata kata
kasar sangat mudah didengar, rokok apalagi.
Oiya sebagai remaja normal, walaupun aku alumni pesantren
namun selalu ada seseorang yang terasa berbeda di pandanganku, walau sudah lama
sekali aku tidak melihatnya.
Namanya afika, Afika Nabila rahmah, ia adalah teman semasa
smpku, yang sedari dulu aku menyimpan rasa padanya. Namun tidak pernah berani
aku mendekati dia, karena memang fikrah ku menjaga dari yang seperti itu, aku
ingin rasa ini menjadi rasa yang suci dan tak ternodai nafsu.
Sebenarnya sudah lama aku tidak terbesit sedikitpun tentang
dia, namun saat ku dengar dia masuk di universitas yang sama denganku, tibalah
saatnya aku menjadi lebih aware bila
mendengar pun melihat namanya. Seperti roman roman picisan terdahulu, selalu
ada seorang yang sangat berbeda, bila kita mendengar namanya, seperti candu.
Kadang membuat tersenyum sendiri. Walau belum sekalipun aku bertemu lagi
dengannya di kampus ini.
Namun kemarin malam
aku bertemu dia dalam mimpi.
…
Ialah avicena rahmansyah. Sahabatku di pesantren, yang akan
terus menjadi sahabat hidupku.