Tuesday 22 March 2016

Draft.

Namaku gilang, Gilang mufasya napoleon, Alumni pesantren yang menjajakki dunia sebenarnya, keluar dari miniatur kehidupan yang sangat teratur dan indah, bahkan terlalu teratur untuk sebuah miniatur kehidupan.

Efeknya ialah hari ini, di dunia perkuliahan di kota kembang , Bandung. Ya. Bandung sungguh berbeda, kebebasan sangat terasa, kata kata kasar sangat mudah didengar, rokok apalagi.

Oiya sebagai remaja normal, walaupun aku alumni pesantren namun selalu ada seseorang yang terasa berbeda di pandanganku, walau sudah lama sekali aku tidak melihatnya.

Namanya afika, Afika Nabila rahmah, ia adalah teman semasa smpku, yang sedari dulu aku menyimpan rasa padanya. Namun tidak pernah berani aku mendekati dia, karena memang fikrah ku menjaga dari yang seperti itu, aku ingin rasa ini menjadi rasa yang suci dan tak ternodai nafsu.

Sebenarnya sudah lama aku tidak terbesit sedikitpun tentang dia, namun saat ku dengar dia masuk di universitas yang sama denganku, tibalah saatnya aku menjadi lebih aware bila mendengar pun melihat namanya. Seperti roman roman picisan terdahulu, selalu ada seorang yang sangat berbeda, bila kita mendengar namanya, seperti candu. Kadang membuat tersenyum sendiri. Walau belum sekalipun aku bertemu lagi dengannya di kampus ini.
 Namun kemarin malam aku bertemu dia dalam mimpi.


Ialah avicena rahmansyah. Sahabatku di pesantren, yang akan terus menjadi sahabat hidupku.

Wednesday 2 March 2016

Kadang kau menyayang
Berulang buat ku mengenang

Kadang kau mengusang
Bersulang aku menerjang

...

Aku duduk mencerup kopi hangat
Padanya segala pasal persoalan
Sembari menuturkan segala padamu
Aku gila, katanya

Kau jawab dalam senyap
Mendamaikan

Rintikmu merenggut khayal
Menerjang renung, menyikut ayal

Suara cericip burung
Adzan bersenandung
Pecahan air berderu seru

Kawan,
Inikah yang engkau maksudkan ?
Tadabbur 'alam


-Untuk Salman