Saturday 23 May 2015

Terasa sudah segala rasa
tak perlu dipaksa tak perlu merana
toh tertambat pula kan?
toh kau pun kerap menipu diri kan?


dimana nurani memaksakan kejujuran
dimana nafsu tak mampu membutakan
ah.. Kau.. Sudahlah lepaskan..
ah.. Kau.. Sudah.. Inilah waktunya..


sudah berapa tulisan tentang perpisahan?
yang hampir seluruh hanya bual papa
sudah berapa lisan tentang sang hilang?
yang hampir sejatinya mengundang nelangsa


kau rela mengurung indahnya hanya untukmu?
lalu bagaimana dengan bulan?
yang segala tak berhak milikinya?
lalu bagaimana dengan gemintang?
yang seluruh berhak atas kedamaiannya?


pun sama dengan manusia
tak ada hak dalam memilik
Tuhanlah atas segalanya
Ialah berhak atasnya


Kawan .. Sadarlah dunia ini bukan milikmu
sadarlah adalah Ia atas segalanya
sadarlah kitalah pion atas kerajaanNya
sadarlah kitalah budak atas hegemoniNya
sadarlah kita tlah terima sejak diturunkanNya
hanya kita sedikit lupa

Monday 11 May 2015

Memento 2

Kalian selalu memiliki tempat istimewa di hatiku, aku mungkin memang jarang berbicara kecuali pada teman laki.. Tapi tetaplah tak mengurangi sedikitpun keistimewaan setiap kalian.. Apa bahasa islamnya? Oh ya, ukhuwah.. Ukhuwah kita menurut ku tiada biasa.. Sungguh.. Apalah kata yang dapat mewakili ukhuwah ini? Ah andai ada.. Kelak bila sudah berkeluarga, aku ingin kita berkumpul bersama. Mengenang hari sulit pun menyenangkan.. Pasti akan sangat seru.. Bila saja waktu bukanlah penghapus kenangan.. Bila saja kita tetap pada rasa.. Oh ya tentu.. Waktu takkan menghapus kenangan dan pun kita tetap pada rasa..


oh iya.. Kalian teman laki.. Kalian bukanlah sekedar teman.. Mungkin bahasa kitanya 'shohib'.. Ya itulah .. Lebih dari sekedar teman.. Aku tak akan membiarkan salah satu calon pemimpin, calon manusia manusia surga, calon kepala keluarga hebat, calon ulama, dan calon calon lainnya yang baik, terlempar dari jalan-Nya. Sungguh takkan ku biarkan.. Aku pasti siap menegur pun membantu.. Ingatlah kami selalu disamping mu..


Untuk teman perempuan.. Tolong anggap ini sesuatu yang serius, memang ini serius.. Menurutku kalian adalah bunga, semuanya.. Tak kurang satu pun.. Pun aku tak akan membiarkan bunga yang indah layu.. Tidak.. Takkan ku biarkan.. Lihatlah diluar.. Kalian tau sendiri bagaimana ganasnya, bagaimana suramnya, bagaimana bahayanya dunia luar.. Janganlah kalian seperti mereka.. Tolong jangan..


 Kalian punya sikap.. Kita semua punya sesuatu yang mungkin belum dimiliki mereka.. Apa itu? Aqidah dan akhlak.. Jangan biarkan keduanya hancur, itulah kedua tameng kita.. Yang mempertahankan ideologi masa muda kita..


Kawan, selalulah pandang dunia ini dengan segala sisi, kau akan bijak memilihnya pun memahaminya.. Kawan lihat pula dunia ini dengan sisi ukhrowiy nya jangan lupakan tujuan utama kita di dunia ini.. Dakwah!! Dakwah!! Tak perlulah keras keras.. Karena sesuatu yang keras akan lebur bila dilawan dengan kelembutan.. Biarkan mereka sendiri yang sadar.. Kita cukup menyampaikan, sisanya biarkan Allah yang menyelesaikannya.. Oh iya ada kata kata teman yang sangat aku suka, "Jangan menjudge sesuatu dengan mudahnya!" Juga "jadilah rendah hati, itu yang membuatku kagum dengan ulama ulama terdahulu" ..


Terimakasih telah membantuku menemukan arti dunia ini yang sebenarnya kawan.. Tiada apapun yang bisa membalas jasa kalian.. Sungguh bila ada, pasti kerap kulakukan..


Salam..

Sunday 10 May 2015

Dan

Dan sekarang sirnalah segala
dan sekarang kembali aku pada perkara
dan sekarang tak lagi tersungkur papa
dan kelak ku kan menjenguk rasa


dan pada Mu ku tersungkur bersujud
dan pada Mu ku kembali menangis mengadu
dan pada Mu ku kerap memohon meminta
dan pada Mu lagi ku berharap kasih


dan inilah waktu
dan inilah kesempatan
dan inilah takdir
dan..
inilah waktu, kesempatan tuk menjemput takdir

Monday 4 May 2015

biarlah


benar sulit
hidup di zaman sekarang yang jarak bukan lagi suatu pemisah
aku tak bisa
tak bisa lupa akan mu
ah biarkan berjalan saja
mungkin tidak sesesak ini
biarlah aku tetap berbicara padamu
biarlah
aku tak tahan

Sunday 3 May 2015

keputusan

tolong
Bencilah aku
setidaknya aku akan lebih mudah melupakan
tolong
katakan padaku
katakan kalau kau sama sekali tidak merasakan yang sama
tolong
maafkan aku
namun bencilah aku


aku tau
bagimu ini mudah
bagimu ini tidak rumit
bagimu ini sepele
bagimu.. Ini.. Ah tak taulah aku


aku baru tau
apa yang aku rasa sangat berbeda dengankau


jadi
bencilah aku


setidaknya biarkan takdir yang menjawab


ternyata memang lebih baik seperti dulu
membatu pada segala
tak perduli pada apa
jauh lebih mudah
tak ada gundah
tak ada resah
baik
sudah kuputuskan
aku akan menyerahkan segalanya pada takdir
biarkan aku membunuh rasa ini
sampai semati matinya
sampai tiadalagi nafas tersisa untuk rasa ini

Saturday 2 May 2015

aku kau


maaf
dulu aku kira pernyataan akan menyenangkan
maaf
dulu aku benar benar tidak mengerti tentang ini
maaf
dulu aku kira bila kita berdua merasa, akan bahagialah


kini aku ingin diam
melamun dalam malam
menunggu terbenam
menyeka air kelam


ini berat
aku harus rela melepas
rasa yang terlaniur mengeras


semoga engkau mengerti
bahwa cinta belum tentu saling memiliki
bahwa rasa tidak selalu menyertai


aku bukan tidak cinta kau
aku takut
takut rasa semakin menjadi-jadi
sementara takdir tak menjadi


ya seperti ku kata
simpanlah
berdamailah
inilah
aku dan kau
kau dan aku