Thursday 4 August 2016

Untuk 30 tahun aku

Kepada, 
Kamu penikmat pesan syairku

Dimana kau sekarang?
Apa yang kau lakukan?

Kau ingat 12 tahun yang lalu,
Kau merencanakan mahakaryamu
Sebuah untaian mimpi untuk mu, aku

Aku yakin, kau sudah utuh sebagai makhluk

Kau ingat 12 tahun yang lalu,
Kadang kau tersesat
Tak tahan dalam tangis
Terbirit hilangkan masalah

Sekarang, apa kau masih menghamba?
Atau, jahanamnya bumi manusia telah mengutukmu?

Sudahkah kau rasakan 'kehilangan'? 

Beranjak tua ialah merasakan 'kehilangan'  bukan? 
Apapun bentuknya

Untuk saat ini,
Aku hanya harus tetap percaya
Aku hanya harus melawan rasa sakit

Kepada aku 12 tahun lalu, 
Teruslah mencari
Teruslah menanti
Mungkin memang masa muda tak selamanya indah
Tapi mimpimu ialah kapal yang menjemputmu menuju pesisir
Jangan kalah, jangan menangis
Ketika kau ingin hilang, 
Ikuti suara hatimu, yang memang terkadang tertutup noda
Ikuti cahaya hatimu, yang memang terkadang dibayangi gelap

Sebagai dewasa, aku telah lalui rasa sakit
Tapi aku hidup dalam manisnya 'sekarang' 

------

Inspirasi : Tegami - angela aki

Friday 17 June 2016

Saya gk ngerti, org2 ngomong "mentor enak, sekali ikut doang, tp ttp lolos" .. padahal kalau saya gk salah, inti dari event besar ini adalah penurunan nilai, yang paling memegang peran penting pastinya mentor, tapi orang2 merasa tidak memiliki tanggung jawab atas pilihannya sendiri.. menganggap menjadi mentor hanya sebuah ladang eksistensi diri.. Ah apasih artinya eksistensi diri dihadapan manusia? Malah akan lebih besar tanggung jawabnya di padang mahsyar nanti.

Friday 10 June 2016

Apa kata yang tepat? ohiya, deislamisasi .
Tak sadar?
Coba untuk kritis, begitu jelas deislamisasi negeri ini . Negeri? oh iya, maksudku, Bumi ini..

Thursday 9 June 2016

Aku benci bersembunyi dibelakang topeng
Mungkin aku rindu membisu

Sunday 5 June 2016

Bulan Terasa Sangat Indah

Ada yang berbeda dengan maghrib kali ini, aku senyum senyum sendiri... Sungguh indah membeli sepotong roti untuk dimakan pada 1/3 malam terakhir, demi mendapat sunnah, demi menguatkan raga.. Ah.. Yang kali ini, cukup sederhana, aku hanya ingin selepasnya aku bisa menahan hawa nafsu, baik harta, wanita, jabatan, dll. yang dapat membutakan..

Aku ingin menjadi seorang INFP yang benar-benar menjalankannya
Menjadi seorang pelajar yang berilmu dengan Al-Qur'an sebagai sumber
Menjadi khalifah untuk diri sendiri
Menjadi laki-laki yang apa bila aku punya anak perempuan, aku tega melihat lelaki itu menikahi anak perempuan ku.

Karena hidup tak sebecanda yang ku pikirkan, bahkan mati dapat terjadi kapan saja, siapkah aku menghadap Allah? Belum.

Saturday 4 June 2016

Katanya tidak ada adil dalam 'menang' dan 'kalah'.. Mereka hanya belum sadar, sang menang belajar untuk tidak terlena atas kemenangan, sang kalah belajar untuk menerima kekalahan. Bukankah keduanya sulit?

Thursday 2 June 2016

Alone doesn't mean apathetic
In case to make me think more
To cherish God's creatures
To be the real me
Not pretend to be me

Thus make some wolf stronger

Tak terbayang hidup tanpa penglihatan dan pendengaran.

Friday 27 May 2016

Pledge

Aku berjanji.. hanya akan jatuh hati karena fikrah dan akhlaq.. sampai saatnya nanti aku harusn tutup segala kemungkinan..

Friday 20 May 2016

Aku sering susah tidur akhir ini, banyak belenggu. I don't know how to act, terlalu melenceng dari jalan lurus.
Sekarang 00.00 Aku harus pergi tidur. Besok pulang, lusa harus membayar janji. Padahal aku belum mampu melunasi. Ah laki-laki macam apa aku ini. Jujur saja, jangan sekali-kali kau percaya pada sosok yang menulis ini. Aku sering membual, aku sering menipu, aku memiliki banyak muka, hati hati padaku. 

Tabi bagiku, ini bukan waktunya untuk tidur. Terlalu banyak hal yang harus aku lakukan. Aku harus berubah.

Siklusnya memang seperti ini, kau tau kan? kadang kau semangat untuk menjadi baik. Kadang kau lelah untuk menjadi baik. Hanya aku terlalu cepat menyerah. Aku butuh sesuatu.



Tuesday 17 May 2016

Semakin banyak kisah penurunan derajat perempuan di Indonesia. Sampai kapan akan berlangsung demoralisasi ini, mungkin sudah sampai taraf dehumanisasi, dan kita semakin menunjukan sifat hewaninya.. Menjijikkan. Segala pertanyaan retorika kerap dilantun pada media yang malah memerparah keadaan.

Aku lebih baik hilang
Aku muak dengan sesama kita
Aku harus kuat
Cukup kuat untuk hilang

Sunday 15 May 2016

Aku senang mengenal
Aku benci dikenal

Aku memilih berjalan tanpa wajah
Membuatku bebas bertindak
Tidak dicurigai, tidak dipuji

Andai tidak ada batas
aku memilih untuk bakar segala materi
aku memilih hidup tanpa dikenal
aku memilih mengenal
aku memilih terus belajar
bukan berhitung
aku hanya ingin tahu


Aku menemukan aku yang baru


Friday 13 May 2016

Kosong

Entah apa
Tapi hari demi hari sungguh berbeda
Satu per satu orang yang kukenal tinggalkan beranda
Menerjang jalan nya masing masing

Hanya aku
Sang aku
Yang tak pernah diaku


Thursday 12 May 2016

TUGAS

BELUM PUNYA MIMPI!
            Hai.. Disini sebenernya ane mengajukan essay ini dengan tema “Salah Jurusan” untuk memenuhi tugas dari kakak-kakak debust hahay.. :D okee kenapa ane ngasih judul “BELUM PUNYA MIMPI!” ? ya karena memang menurut ane esensi sebenernya dari salah jurusan adalah apabila seseorang itu belum memiliki mimpi/tujuan tertentu yang jelas dan pasti.
            Apa itu tujuan yang jelas? Tujuan yang jelas adalah apabila seseorang telah berkomitmen atas sesuatu yang diinginkannya (baik positif ataupun negatif) dengan keinginan tersebut adalah sesuatu keinginan yang memiliki tolak ukur yang jelas. Ex : “saya ingin kuliah di jepang, saya menyukai budayanya” Nah dari pernyataan diatas, tujuannya sudah jelas yaitu à “Ingin kuliah di jepang”, lalu bila telah memiliki tujuan yang jelas maka selalu ada langkah langkah yang perlu dilakukan agar tujuan itu dapat tercapai dengan lancar. Bila tujuannya seperti contoh di atas, maka apa yang harus dilakukan? Tentu saja kita harus belajar dengan giat, belajar bahasa jepang, dan sebagainya yang mendukung agar tujuan itu dapat tercapai. Nah, lalu terdapat pertanyaan pertanyaan ataupun tujuan tujuan yang berkembang dari tujuan awal itu. Ex : “Jurusan apa yang akan diambil?” dsb. Dari sini kita dapat meraba kembali, apa yang kita suka? Kemampuan apa yang kita miliki?. Dan menurut saya pribadi, yang terpenting ialah bukan “kemampuan apa yang kita miliki?” tapi  “apa yang kita suka?” ialah jauh lebih berpengaruh dalam kehidupan kita.
            Apa yang kita suka? Ini sebenarnya akar dari permasalahan salah jurusan! Namun bukan sepenuhnya dari sini. Apa maksudnya? Mari kita bahas lebih lanjut.
            Dunia perkuliahan ialah dunia dimana sesuatu yang kita pelajari akan semakin jelas dan menjurus kemana arah jalan hidup kita. Dan sesungguhnya akan terus kita pelajari dan perdalam sampai akhir hayat (Bila ingin terus pada track keilmuan kita). Maka jurusan atau fakultas yang kita pilih akan menentukan kebahagiaan kita selama 4-6 tahun semasa program sarjana (undergraduate). Apa hubungannya dengan kebahagiaan? Tentu sangat berhubungan. Karena ilmu yang kita pelajari akan terus kita hadapi tiap harinya bahkan tiap jamnya! Kalian sering mendengar seseorang mengeluh akan pelajaran tertentu ketika semasa SMA? Nah berarti sudah jelas kan bagaimana hubungan kebahagiaan dengan kuliah? ^_^
            Oke sekarang akan kita hubungkan dengan masalah Salah Jurusan, salah jurusan terjadi ketika jurusan / fakultas yang kita pilih tidak sejalan dengan kesukaan dan kemampuan kita. Ex : Lu jago matematika, milih FK . kan gila aja wkwkkw.         Kalo lu udah salah jurusan, banyak hal yang bakal ngebuat lu males kuliah bro, lu bisa gak kuliah karena hal sepele. Padahal intinya lu gk suka ama pelajarannya. Selanjutnya mengapa hal itu bisa terjadi? Menurut ane ada beberapa faktor pemicu seseorang salah jurusan: 1. Karena gengsi , 2. Karena perintah orang tua, 3. Kurangnya informasi. Nah, semua faktor itu berujung pada “BELUM PUNYA MIMPI” yaa! Karena lu belum punya mimpi jadi lu kagak tau apa yang lu pilih, nggak tau apa keinginan lu sebenarnya, so hasilnya lu nurut ama orang tua, atau ngikutin trend jurusan pada saat itu (gengsi), atau lu ngasal milih jurusan, cuman dari namanya kedenger keren akhirnya dipilih.
            Jadi menurut ane Mimpi itu sangat penting, itu kayak pedoman buat lu terus on the right track, dan itu harus lu tanem setidaknya 1 tahun sebelum lu masuk dunia perkuliahan. “Okeey, apa yah mimpi gua? Ah apa aja deh yang penting duitnya banyak”.. Nah lohhhh kasus seperti itu sering tuh terjadi pada anak SMA jaman sekarang. Padahal menurut ane itu bener bener perilaku yang belum dewasa (ups ane juga belum seutuhnya dewasa sih wkwk). Yah segeralah luruskan tuh pikiran kita hahahaha..
            Oiya jaman sekarang mana ada sih yang gak tau soal game.. Pasti semua orang suka game, dan kadang orang membuat game itu menjadi prioritas utama. Tapi apa gaming bisa menjadi salah satu mimpi? Tentu bisa! Tapi kalian harus melihat lagi pada diri sendiri.. apa iya kamu mau jadi professional gamer? Yakin? Atau kalian bermain game hanya untuk refreshing? Kembali pertimbangkan hal tersebut, lalu cari lah hobi lain, kesukaan lain yang benar benar memang itulah tujuan kalian. Intinya jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan !
            Wahh.. udah melenceng terlalu jauh dari tema nih wwkwkwkwk.. oke kita luruskan lagi yah. Apa bila kalian telah menemukan mimpi dan hobi. Dan tidak menemukan hobi kalian itu pada jurusan di perkuliahan. Bukan masalah bro. biarkan hobi menjadi hobi.. untuk kuliah kita ambil sesuatu yang menarik bagi kita dan sesuai kemampuan kita. Dan pilihlah secara bijak. Dan jangan sekali memilih karena gengsi! Celaka lah kalian wkwkkwk.
            Oke sekarang kita asumsikan kita telah memilih salah satu jurusan. Lalu tiba-tiba kita merasa salah jurusan. Sebenernya mungkin hampir semua mahasiswa pernah memiliki perasaan ini (eara sok tau), karena lelah bertemu pelajaran itu terus juga melihat orang lain ada yang terlihat dengan mudah dapat mendapat nilai yang bagus. Sebenernya itu hanya lelah secara psikologis menurut ane. Itulah saat kita perlu refreshing dengan mengikuti unit unit yang ada pada universitas kalian. Untuk semangat kalian tanamkan lah “i am not a prodigy, I’m just a hard worker” pada hati kita. Sehingga kita akan terus berusaha.
            So, dari semua pembahasan diatas yang loncat loncat dan tidak beraturan, kesimpulannya adalah.
1.      Salah jurusan disebabkan oleh gengsi , perintah orang tua, kurangnya informasi.
2.      Solusinya, temukan hobi, temukan kemampuan, temukan mimpi.
3.      Jangan kalian termakan omongan orang lain!

Sekian,

Galuh Fathurahman
16315079
FITB


Friday 6 May 2016

Monday 4 April 2016

Have i told you lately that i love you?

Akulah sang pecinta
Yang tak pernah dicinta
Yang juga tak pernah katakan cinta

Kau ini bagai bujangan yang sedang dimabuk asmara saja, semuanya terasa secara tiba tiba yah? yang dahulu tersimpan dari semenjak muda, kini bertemu dalam mimpi. Yah apalah artinya bila bukan Sang Esa yang mempertemukan. Kita bermimpi, Ia berkehendak. Apalah hamba ini artinya..

Friday 1 April 2016

Kalau semua berjalan lancar, seharusnya kini aku sudah bisa 5 bahasa, indo inggris korea jepang arab. Kalau semua berjalan lancar, sekarang seharusnya aku sudah bisa mengetik 10 jari dengan kecepatan 120 kata per menit. Kalau semua berjalan lancar seharusnya kini aku berhasil membaca 2 buku per minggu. Kalau semua berjalan lancar, seharusnya aku tak pernah meninggalkan tahajudku apalagi wajib ku. Kalau semua berjalan lancar, seharusnya nilai kuliahku tak ada yang buruk. Kalau semua berjalan lancar, selembar al-qur'an tiap setelah solat ku baca.

Itulah yang terus mengiang di pikiranku sekarang.

Kegagalan demi kegagalan berdatangan..
Mengusang dalam kenangan


Ingin rasanya hilang
mengusang dalam riuh perang

Tuesday 22 March 2016

Draft.

Namaku gilang, Gilang mufasya napoleon, Alumni pesantren yang menjajakki dunia sebenarnya, keluar dari miniatur kehidupan yang sangat teratur dan indah, bahkan terlalu teratur untuk sebuah miniatur kehidupan.

Efeknya ialah hari ini, di dunia perkuliahan di kota kembang , Bandung. Ya. Bandung sungguh berbeda, kebebasan sangat terasa, kata kata kasar sangat mudah didengar, rokok apalagi.

Oiya sebagai remaja normal, walaupun aku alumni pesantren namun selalu ada seseorang yang terasa berbeda di pandanganku, walau sudah lama sekali aku tidak melihatnya.

Namanya afika, Afika Nabila rahmah, ia adalah teman semasa smpku, yang sedari dulu aku menyimpan rasa padanya. Namun tidak pernah berani aku mendekati dia, karena memang fikrah ku menjaga dari yang seperti itu, aku ingin rasa ini menjadi rasa yang suci dan tak ternodai nafsu.

Sebenarnya sudah lama aku tidak terbesit sedikitpun tentang dia, namun saat ku dengar dia masuk di universitas yang sama denganku, tibalah saatnya aku menjadi lebih aware bila mendengar pun melihat namanya. Seperti roman roman picisan terdahulu, selalu ada seorang yang sangat berbeda, bila kita mendengar namanya, seperti candu. Kadang membuat tersenyum sendiri. Walau belum sekalipun aku bertemu lagi dengannya di kampus ini.
 Namun kemarin malam aku bertemu dia dalam mimpi.


Ialah avicena rahmansyah. Sahabatku di pesantren, yang akan terus menjadi sahabat hidupku.

Wednesday 2 March 2016

Kadang kau menyayang
Berulang buat ku mengenang

Kadang kau mengusang
Bersulang aku menerjang

...

Aku duduk mencerup kopi hangat
Padanya segala pasal persoalan
Sembari menuturkan segala padamu
Aku gila, katanya

Kau jawab dalam senyap
Mendamaikan

Rintikmu merenggut khayal
Menerjang renung, menyikut ayal

Suara cericip burung
Adzan bersenandung
Pecahan air berderu seru

Kawan,
Inikah yang engkau maksudkan ?
Tadabbur 'alam


-Untuk Salman



Sunday 14 February 2016

3 people 3 same answers are more than enuff to make the decision.. Back to the real life..

Saturday 30 January 2016

"Disaat kamu, aku, dan mereka sedang dilanda roman recehan kehidupan yang tak tau arah dan alurnya, rakyat sedang meronta kelaparan meminta keadilan dalam hatinya, meskipun mereka tahu, 'keadilan' tidak akan datang padanya"


Padahal dunia ini memang tidak pernah adil, namun dunia ini ada dalam keseimbangan. Jadi, menurut saya sosialis-komunis itu tetap salah.

Thursday 28 January 2016

Aku ingin menjadi jurnalis, menulis untuk kepentingan rakyat, tapi apakah rakyat sudah pantas untuk didukung?

Soe hok gie selalu menjunjung tinggi demokrasi (aku sedang menapaki sejarah hidupnya), tapi aku penasaran, apa dia pernah berpikir 'Sudahkah rakyat kita ini pantas untuk didukung? Pantas untuk kita bercucur darah pada mereka?' Bila jawabannya belum, hanya satu lah yang perlu dibimbing. Pendidikannya! Moralnya! Mentalnya! Dan bagaima caranya? Aku tidak berharap pada pemerintah, toh mereka sendiri yang membodohi rakyatnya, ingin rakyatnya tetap tertidur pulas, ingin meraup segala keuntungan dari kebodohan kami (walau tidak semua pemerintah bermenta ini ex: Ahok, Ridwan Kamil, Bu Risma) 

Kasian rakyat ini, sudah dibodohi, tambah tambah senang sedang dibodohi, nyaman diatas pembodohan masal ini. Apasih pembodohannya? Sudah jelas bukan? Televisi! Media sosial! Karena memang mudah melakukan pembodohan pada rakyat ini. Padahal sudah pernah aku melihat suatu algoritma yang sangat baik dalam 'penyebaran informasi', begini bentuknya:


Kadang kala, sampai aku pada kesimpulan mentah "Kami ini bodoh yang sudah taraf akut, dibodohi oleh pemerintah, dibodohi oleh musuh, dibodohi oleh teman, dibodohi oleh kami sendiri, dan paling parahnya kami gembira dengan pembodohan itu"

Memang cukup ekstrim, tapi ini terjadi nyata!



Kemarin aku didatangi sahabat dari jogja, Tri-Sna, kami (aku dan razief) menjemput mereka di leuwi panjang, aku sempat kaget razief sempat berhenti mendadak, ketika ada penyebrang ingin lewat, itu cukup membekas. Teman yang baik, sayang attitude-nya kurang, apa mungkin kami saja yang salah kaprah?

Sekarang kadar kebencian ku pada 'debat' berkurang, mungkin aku lebih terbuka sedikit. Bila memang debat itu bukan untuk menang/kalah, melainkan untuk mendapat value yang baik. Mungkin bisa jadi salah satu jalan yang baik.

Aku kamarin juga sedikit jalan-jalan kelliling bandung, mampir di gramedia, membeli beberapa buku menarik. Dan pulang.



Tuesday 26 January 2016

Aku kemarin malam, sekitar jam 21. Selagi membaca berita berita kompas juga detik.com, aku berbincang santai dengan sahabatku, denis. Aku sempat keringat dingin membaca chatnya, rasanya seperti umurku memendek (padahal memang begitu). ia mengingatkan:

"Kalo dlm urusan dunia, ane yakin lah sm nte, udh ga ragu lagi sm kemampuan, motivasi nte. Tapi klo urusan akhirat, bknnya ane ga yakin atau ragu sm nte, tp sebagai shabat, ane harus ngingetin nte, ngajak nte. Yaa meski hidayah sbnernya hanya milik Allah. Tapi, meski nte mau sejahat2nya, nte ttp bro ane kok wkwkwk. Jadi, kalo nte butuh tmen murajaah, tmen ke mesjid, tmen ke kajian ato yang lainnya. Jgn ragu2 my bro, ane siap direpotin sm nte wkwk" (not edited)

Seketika aku diam.







Aku terlalu banyak berbuat dosa. Aku memiliki banyak hutang. Menurut logika, surga adalah mustahil bagiku. Ya memang. 

Aku tak sedikitpun skeptis pada chatnya, tak ada rasa melawan.

Monday 25 January 2016

Senin, 25 01 16

Tadi pagi saya baca berita nasional, pak SBY akan datang ke kampus, ITB memberikan gelar honoris causa kepada beliau.
Benar saja, istirahat dzuhur banyak polisi dan tentara menjaga kampus, dasar pejabat, sudah tak menjabat tetap saja dijaga seketat itu, kalau tidak salah ahmadinejad tidak pernah tuh dikawal sekuat itu, dan negaranya aman aman saja, bahkan sekarang (walau ia sudah tidak menjabat lagi) negaranya lepas dari sanksi.

Selepas sadar ada pak SBY datang, saya berangkat ke masjid salman. Di salman ada acara shooting "salman 'iqra'" saya juga tidak faham. Tapi semoga bagus. Di luar masjid tidak seperti biasanya, para pkl tutup, mungkin pengaruh pak SBY yah, pencitraan polisi setempat. Mungkin. Tak perlu cemoohan, kadang aku juga masih seperti itu, 'ingin dilihat baik' . Pendosa yah.

Masuk kelas inggris, tidak ada yang spesial, berjalan seperti biasanya. Tapi tidak disangka, tidak ada tugas untuk minggu depan! saya juga baru sadar sekarang.

Siang saya sempat ke sekre debust untuk menandatangani pernyataan mendukung calon ketua debust. Kak ilmi mencalonkan. saya masih tidak mengerti, apa untungnya? kenapa mau bersusah susah bila isinya bukan demi islam? Saya ingin tau debust kedepannya. aku sih tidak berharap muluk-muluk, sebagai keluarga, dan sebagai pembuka fikiran tentang banten saja cukup. Saya punya harapan agar banten tidak lagi politik kerajaan. Tidak lagi dikuasai koruptor. Tidak ada lagi proyek masjid gadungan. Tidak ada lagi pahlawan pembangunan tapi koruptor. Tidak ada lagi sekolah proyek. Ah mustahil. Aku memang muslim. Tapi aku mengagumi sosok ahok. Aku merasa sedikit optimis pada politik bila melihat ahok. Oiya aku baca, ada lawan ahok satunya 'wanita emas' yang sudah melakukan money politic dari sekarang. Gila! betapa sosok politik menjadi seperti kotoran lagi. Aku benci sekali politik.

Pulang aku sempat mengikuti rapat panitia 'pengaryaan FITB' yang diadakan oleh 'Lembaga Dakwah FITB" aku sebagai anggota divisi dana usaha. Tidak banyak, aku hanya mendengar sembari berlawak bersama riedl.

Sekarang 17.00

oiya partai golkar mulai reda, tapi sedikit aneh. munas ancol agung laksono dan munas bali arb keduanya seperti tidak akan mengajukan diri lagi, dan akan menyerahkan pada politikus muda katanya. Belum tau pasti juga.

Ada PTDI yang punya drone bisa berangkat 120km, di belah utara. Cina beberapa hari lalu prusahan aeronautika EHang, membuat drone pertama yang dapat membawa penumpang. Tidak apa, memang masih jauh perjuangan. Tapi aku yakin bila mental indonesia dirubah dan menjunjung tinggi moral dan attitude indonesia bisa jauh semakin baik. Kunci kesuksesan indonesia ada di SDM dan SDA, Dan sekarang SDM masih menjadi salah satu kunci keterpurukan indonesia. Semoga akan kembali menjadi keunggulan. Aku masih percaya pada negara ini. Coba saja bila islam benar benar bisa menjadi sistem. Aku yakin bumi akan damai.

Sunday 24 January 2016

Hari ini juga aku sedikit ubah blog ini jadi catatan harian, boleh kan?

sabtu minggu aku mungkir makrab fakultas, ah, tak tau lah, aku terlalu hipokritis.

Ingin ikut, tapi sok idealis

padahal ABTS saja mungkir pula. Aku kelam dalam hafalan
Tapi aku masih yakin aku bisa melakukannya

hari ini saya baca banyak artikel dan berita negara, banyaknya berantem internal partai

yang aku suka ada tentang ironman indonesia dan pengusaha tv yang keren.

Satu lagi, saya bingung apa nanti aku harus jadi teknokrat untuk mengubah negara ini?
Aku percaya akan ada khilafah nanti, dan aku percaya khilafah bukan teroris
Aku takut bertindak, sana sini tidak, orang tua pun melarang sana sini.
Tapi aku menceburkan ke sana, karisma salman. Bapakku alumninya. Mungkin aku bisa banyak belajar disana.
Oh iya yang paling penting. Aku membaca beberapa lembar buku "gie: catatan seorang demonstran" aslinya itu pinjaman dari teman, bukan teman, ia sahabat berpikir, sahabar sefikrah. Bukunya bagus! Mungkin lebih bagus kalau riri riza mengomentari semuanya, walau sedikit doktrin jadinya.

Ah! ada lagi! mulai 2  hari lalu, aku jadi pecinta kopi, tidak muluk muluk, cappuccino saja yang sachetan cukup. Tapi nyata benar efeknya, aku tidak mudah tidur hahaha. Berguna untuk kuliah semester ini.

Sudah lah malam ini seperti ini dulu.

Bahkan tanpa jasadpun, fikrah tetap dapat merubah individu
Itulah sebabnya aku menulis.

Teman
Luangkan waktumu membaca pesanku
Singkirkan segala kesibukkan dunia sejenak
Tahan egomu sejenak
Bukalah seluas luasnya pintu hati mu
Kawan dengarkan pesanku :
Dulu
Aku bermimpi
Menghidupi kehidupan berada dengan senyuman
Aku bermimpi
Menghidupi kehidupan nyaman tanpa bala masalah
Aku bermimpi
Menghidupi kehidupan tanpa keringat dan darah usaha
Namun
Sialnya
Takdir pertemukan kita
Rakyat banten yang mayoritas pendatang
Manusia manusia berfikrah mulia
Proses itu merubah 'way of life'
Bukan hanya aku, tapi kau, dan kita
Mungkin bahkan mereka
Semenjak itu (....)

Puisi atau sajak ini tidak ku lanjutkan. Ku harap imajinasi kalian akan merepresentasikan apa yang ingin ku sampaikan. Semoga..

Deklarasi (1)

Mulai saat ini saya deklarasikan gerakan 2 buku perminggu, semoga bermanfaat insya Allah

Saturday 23 January 2016

Inikah saatnya.

Saya sudah terlalu lama mengurung diri, sudahkah saatnya bangun? tepatkah bila kini aku jatuhkan jasad dan fikrahku pada dunia yang sombong ini? Aku masih selalu bertanya, apa untungnya sebuah 'nama' dihadapan khalayak manusia? CV? bukankah itu menjijikkan? bukankah hanya pada hadapanmu saja sejatinya kita manusia dinilai?

Terlalu banyak tanya pada diri ini
aku tak seperti gie dan wahib.
aku terlalu lemah
terlalu munafik