Saturday 30 January 2016

"Disaat kamu, aku, dan mereka sedang dilanda roman recehan kehidupan yang tak tau arah dan alurnya, rakyat sedang meronta kelaparan meminta keadilan dalam hatinya, meskipun mereka tahu, 'keadilan' tidak akan datang padanya"


Padahal dunia ini memang tidak pernah adil, namun dunia ini ada dalam keseimbangan. Jadi, menurut saya sosialis-komunis itu tetap salah.

Thursday 28 January 2016

Aku ingin menjadi jurnalis, menulis untuk kepentingan rakyat, tapi apakah rakyat sudah pantas untuk didukung?

Soe hok gie selalu menjunjung tinggi demokrasi (aku sedang menapaki sejarah hidupnya), tapi aku penasaran, apa dia pernah berpikir 'Sudahkah rakyat kita ini pantas untuk didukung? Pantas untuk kita bercucur darah pada mereka?' Bila jawabannya belum, hanya satu lah yang perlu dibimbing. Pendidikannya! Moralnya! Mentalnya! Dan bagaima caranya? Aku tidak berharap pada pemerintah, toh mereka sendiri yang membodohi rakyatnya, ingin rakyatnya tetap tertidur pulas, ingin meraup segala keuntungan dari kebodohan kami (walau tidak semua pemerintah bermenta ini ex: Ahok, Ridwan Kamil, Bu Risma) 

Kasian rakyat ini, sudah dibodohi, tambah tambah senang sedang dibodohi, nyaman diatas pembodohan masal ini. Apasih pembodohannya? Sudah jelas bukan? Televisi! Media sosial! Karena memang mudah melakukan pembodohan pada rakyat ini. Padahal sudah pernah aku melihat suatu algoritma yang sangat baik dalam 'penyebaran informasi', begini bentuknya:


Kadang kala, sampai aku pada kesimpulan mentah "Kami ini bodoh yang sudah taraf akut, dibodohi oleh pemerintah, dibodohi oleh musuh, dibodohi oleh teman, dibodohi oleh kami sendiri, dan paling parahnya kami gembira dengan pembodohan itu"

Memang cukup ekstrim, tapi ini terjadi nyata!



Kemarin aku didatangi sahabat dari jogja, Tri-Sna, kami (aku dan razief) menjemput mereka di leuwi panjang, aku sempat kaget razief sempat berhenti mendadak, ketika ada penyebrang ingin lewat, itu cukup membekas. Teman yang baik, sayang attitude-nya kurang, apa mungkin kami saja yang salah kaprah?

Sekarang kadar kebencian ku pada 'debat' berkurang, mungkin aku lebih terbuka sedikit. Bila memang debat itu bukan untuk menang/kalah, melainkan untuk mendapat value yang baik. Mungkin bisa jadi salah satu jalan yang baik.

Aku kamarin juga sedikit jalan-jalan kelliling bandung, mampir di gramedia, membeli beberapa buku menarik. Dan pulang.



Tuesday 26 January 2016

Aku kemarin malam, sekitar jam 21. Selagi membaca berita berita kompas juga detik.com, aku berbincang santai dengan sahabatku, denis. Aku sempat keringat dingin membaca chatnya, rasanya seperti umurku memendek (padahal memang begitu). ia mengingatkan:

"Kalo dlm urusan dunia, ane yakin lah sm nte, udh ga ragu lagi sm kemampuan, motivasi nte. Tapi klo urusan akhirat, bknnya ane ga yakin atau ragu sm nte, tp sebagai shabat, ane harus ngingetin nte, ngajak nte. Yaa meski hidayah sbnernya hanya milik Allah. Tapi, meski nte mau sejahat2nya, nte ttp bro ane kok wkwkwk. Jadi, kalo nte butuh tmen murajaah, tmen ke mesjid, tmen ke kajian ato yang lainnya. Jgn ragu2 my bro, ane siap direpotin sm nte wkwk" (not edited)

Seketika aku diam.







Aku terlalu banyak berbuat dosa. Aku memiliki banyak hutang. Menurut logika, surga adalah mustahil bagiku. Ya memang. 

Aku tak sedikitpun skeptis pada chatnya, tak ada rasa melawan.

Monday 25 January 2016

Senin, 25 01 16

Tadi pagi saya baca berita nasional, pak SBY akan datang ke kampus, ITB memberikan gelar honoris causa kepada beliau.
Benar saja, istirahat dzuhur banyak polisi dan tentara menjaga kampus, dasar pejabat, sudah tak menjabat tetap saja dijaga seketat itu, kalau tidak salah ahmadinejad tidak pernah tuh dikawal sekuat itu, dan negaranya aman aman saja, bahkan sekarang (walau ia sudah tidak menjabat lagi) negaranya lepas dari sanksi.

Selepas sadar ada pak SBY datang, saya berangkat ke masjid salman. Di salman ada acara shooting "salman 'iqra'" saya juga tidak faham. Tapi semoga bagus. Di luar masjid tidak seperti biasanya, para pkl tutup, mungkin pengaruh pak SBY yah, pencitraan polisi setempat. Mungkin. Tak perlu cemoohan, kadang aku juga masih seperti itu, 'ingin dilihat baik' . Pendosa yah.

Masuk kelas inggris, tidak ada yang spesial, berjalan seperti biasanya. Tapi tidak disangka, tidak ada tugas untuk minggu depan! saya juga baru sadar sekarang.

Siang saya sempat ke sekre debust untuk menandatangani pernyataan mendukung calon ketua debust. Kak ilmi mencalonkan. saya masih tidak mengerti, apa untungnya? kenapa mau bersusah susah bila isinya bukan demi islam? Saya ingin tau debust kedepannya. aku sih tidak berharap muluk-muluk, sebagai keluarga, dan sebagai pembuka fikiran tentang banten saja cukup. Saya punya harapan agar banten tidak lagi politik kerajaan. Tidak lagi dikuasai koruptor. Tidak ada lagi proyek masjid gadungan. Tidak ada lagi pahlawan pembangunan tapi koruptor. Tidak ada lagi sekolah proyek. Ah mustahil. Aku memang muslim. Tapi aku mengagumi sosok ahok. Aku merasa sedikit optimis pada politik bila melihat ahok. Oiya aku baca, ada lawan ahok satunya 'wanita emas' yang sudah melakukan money politic dari sekarang. Gila! betapa sosok politik menjadi seperti kotoran lagi. Aku benci sekali politik.

Pulang aku sempat mengikuti rapat panitia 'pengaryaan FITB' yang diadakan oleh 'Lembaga Dakwah FITB" aku sebagai anggota divisi dana usaha. Tidak banyak, aku hanya mendengar sembari berlawak bersama riedl.

Sekarang 17.00

oiya partai golkar mulai reda, tapi sedikit aneh. munas ancol agung laksono dan munas bali arb keduanya seperti tidak akan mengajukan diri lagi, dan akan menyerahkan pada politikus muda katanya. Belum tau pasti juga.

Ada PTDI yang punya drone bisa berangkat 120km, di belah utara. Cina beberapa hari lalu prusahan aeronautika EHang, membuat drone pertama yang dapat membawa penumpang. Tidak apa, memang masih jauh perjuangan. Tapi aku yakin bila mental indonesia dirubah dan menjunjung tinggi moral dan attitude indonesia bisa jauh semakin baik. Kunci kesuksesan indonesia ada di SDM dan SDA, Dan sekarang SDM masih menjadi salah satu kunci keterpurukan indonesia. Semoga akan kembali menjadi keunggulan. Aku masih percaya pada negara ini. Coba saja bila islam benar benar bisa menjadi sistem. Aku yakin bumi akan damai.

Sunday 24 January 2016

Hari ini juga aku sedikit ubah blog ini jadi catatan harian, boleh kan?

sabtu minggu aku mungkir makrab fakultas, ah, tak tau lah, aku terlalu hipokritis.

Ingin ikut, tapi sok idealis

padahal ABTS saja mungkir pula. Aku kelam dalam hafalan
Tapi aku masih yakin aku bisa melakukannya

hari ini saya baca banyak artikel dan berita negara, banyaknya berantem internal partai

yang aku suka ada tentang ironman indonesia dan pengusaha tv yang keren.

Satu lagi, saya bingung apa nanti aku harus jadi teknokrat untuk mengubah negara ini?
Aku percaya akan ada khilafah nanti, dan aku percaya khilafah bukan teroris
Aku takut bertindak, sana sini tidak, orang tua pun melarang sana sini.
Tapi aku menceburkan ke sana, karisma salman. Bapakku alumninya. Mungkin aku bisa banyak belajar disana.
Oh iya yang paling penting. Aku membaca beberapa lembar buku "gie: catatan seorang demonstran" aslinya itu pinjaman dari teman, bukan teman, ia sahabat berpikir, sahabar sefikrah. Bukunya bagus! Mungkin lebih bagus kalau riri riza mengomentari semuanya, walau sedikit doktrin jadinya.

Ah! ada lagi! mulai 2  hari lalu, aku jadi pecinta kopi, tidak muluk muluk, cappuccino saja yang sachetan cukup. Tapi nyata benar efeknya, aku tidak mudah tidur hahaha. Berguna untuk kuliah semester ini.

Sudah lah malam ini seperti ini dulu.

Bahkan tanpa jasadpun, fikrah tetap dapat merubah individu
Itulah sebabnya aku menulis.

Teman
Luangkan waktumu membaca pesanku
Singkirkan segala kesibukkan dunia sejenak
Tahan egomu sejenak
Bukalah seluas luasnya pintu hati mu
Kawan dengarkan pesanku :
Dulu
Aku bermimpi
Menghidupi kehidupan berada dengan senyuman
Aku bermimpi
Menghidupi kehidupan nyaman tanpa bala masalah
Aku bermimpi
Menghidupi kehidupan tanpa keringat dan darah usaha
Namun
Sialnya
Takdir pertemukan kita
Rakyat banten yang mayoritas pendatang
Manusia manusia berfikrah mulia
Proses itu merubah 'way of life'
Bukan hanya aku, tapi kau, dan kita
Mungkin bahkan mereka
Semenjak itu (....)

Puisi atau sajak ini tidak ku lanjutkan. Ku harap imajinasi kalian akan merepresentasikan apa yang ingin ku sampaikan. Semoga..

Deklarasi (1)

Mulai saat ini saya deklarasikan gerakan 2 buku perminggu, semoga bermanfaat insya Allah

Saturday 23 January 2016

Inikah saatnya.

Saya sudah terlalu lama mengurung diri, sudahkah saatnya bangun? tepatkah bila kini aku jatuhkan jasad dan fikrahku pada dunia yang sombong ini? Aku masih selalu bertanya, apa untungnya sebuah 'nama' dihadapan khalayak manusia? CV? bukankah itu menjijikkan? bukankah hanya pada hadapanmu saja sejatinya kita manusia dinilai?

Terlalu banyak tanya pada diri ini
aku tak seperti gie dan wahib.
aku terlalu lemah
terlalu munafik