Saturday 28 February 2015

Mimpi dan ridha

Mimpi
Belenggu

Matari sinari perih
Angin menderu seru
Lautan hijau dudukku
Indah, megah, menujuku

Matari hangati hati
Angin sejukkan akal
Lautan biru selamku
Damai, tenang, pujaku

Ihdinasshirathalmustaqim
Mimpi, tak kuasa
Ridha, ku asa

Hidup

Kau hidup mencekau parau
Dalamnya kau tak galau
Tak sadar hati kian kelam
Tak sadar nurani kian geram

Kau tenggelam dalam kelam
Kau mati sibuk dalam seram

Tak kembali tak dinanti
Malaikat kerap menanti
Bila waktu-mu mengampiri
Apalah daya kau tak peduli

Thursday 26 February 2015

Campur-campur~

"Hidup sungguh sederhana, yang hebat-hebat adalah tafsirannya." -Pramoedya Ananta Toer

...

Benar, Jikalau kita pikir sebentar, sungguh dalam kata-kata bang Pram yang satu ini.. Mengapa sesuatu disebut sesuatu, sungguh selaksa teori telah manusia buat.. Itupun karena memang kewajiban kita untuk berpikir dan membuat kehidupan manusia lebih sederhana.. Betapa hebatnya Allah menciptakan manusia dengan pikirannya, dengan otaknya..

Bagaimana jika sekarang ku katakan bahwa 1+1 tidak sama dengan 2, dan memang tidak pernah sama dengan 2?.. Salah? Salah menurut kalian? Jika menurutku benar, bolehkah? Karena suatu kebenaran pun bersifat relatif.. Lalu apa yang membedakannya? Bagaimana bisa ada sesuatu yang benar? Kebenaran didunia ini menurut 'ku --Perspektif masing-masing, seperti biasa, semua orang punya hak untuk menyalahkannya pun membenarkannya-- ialah sesuatu yang dianggap oleh mayoritas manusia benar.. Dan jadi suatu tesis, bila saja ada suatu pernyataan baru yang dianggap mayoritas manusia benar maka tesis ini pun dianggap salah.. Dan muncul tesis baru.. Terus berulang-ulang .. Seperti kata bapakku "semua tesis ada anti-tesisnya" .. Wah benar-benar, Manusia benar-benar rumit..



Lalu mulailah pribadi ini, aku yang hina ini, berfikir,. Semua orang memang memiliki hak untuk menganggap sesuatu itu benar, itu hak masing-masing manusia.. Namun netral pun tidak benar, ialah bijak bila kita dapat mengolah semua informasi dari berbagai pihak, lalu kita buat suatu kesimpulan.. Namun jangan pernah menganggap suatu kesimpulan kita ialah kesimpulan akhir, karena bila dapat ilmu lain, berita lain, pengetahuan lain.. Maka suatu ketika kesimpulan kita wajib untuk diubah dan menjadi suatu kesimpulan yang baru..

Jadi, keberpihakkan pada sesuatu tiada salah, yang salah ialah bila berlebihan! Semua yang berlebihan tiada baik.. Baik yang berlebihan pun tidak baik.. Hargailah semuanya.. Hargai.. Karena semuanya ialah hasil dari pemikiran manusia..

Wah namun tiba tiba diri berpikir.. Begini.. Semua ada ahlinya.. Dan tak mungkin seseorang ahli dalam semuanya.. Inilah .. Akhirnya manusia membatasi dirinya untuk sesuatu yang ingin ia dalami.. Benar? Baik? Menurutku tidak, membatasi diri tidaklah baik.. Kita harus menampung semua ilmu.. Apapun itu, namun bila ingin menyampaikan ilmu kita pada manusia yang lain, sebaiknya bila kita menganggap bahwa masih ada orang lain yang jauh lebih mampu menjelaskannya, maka berilah hak jawabnya pada orang lain itu.. Namun juga bila kita menganggap ilmu yang kita miliki wajib kita sampaikan, dan memang butuh orang lain ketahui, sampaikanlah..

Waah.. Postingan kali ini meloncat-loncat.. Dan memang dalam pikiranku-pun kesana-kemari, kacau.. Belum mampu aku.. Tetaplah berpikir untuk memajukan manusia dan memanusiakan manusia!
....

Secercak kasar pikiran
Hamba penuh heran

Letter G



Wednesday 25 February 2015

Berkaca diri

Selaksa meranya mengacar
Merisik sosok anyar

Memukau memikat
Terpaku terikat
Benar indah kau
Benar elok kau

Selaksa meranya mengacar
Tak satu, tak sadar

Berkaca diri, sadar diri
Kau kirana, Aku merana
Kau puja, Aku hina

Tak layak aku
Tak kadar 'ku

Benar kau padaku?
Tak salah kau?

Letter F

Khayal waktumu

Sungguh
Kau siksa kami pak

Tuntutanmu langit
Namun kau beri sengit
Kau tak adil
Kau impi batil

Sadar pak
Kami ingin waras
Kau tak selaras

Pak
Kami sanggup
Pun kau sanggup
Hanya waktumu
Bukan kadar muridmu

Letter G

Monday 23 February 2015

Beda pada satu

Kau dengan musikmu
Ku dengan syairku
Kita sela sekata
Kita pujangga bala dewa

Syair melodi kita bagi
Walau alam pisah peri

Kau khayal aku nyata
Kau dongeng aku cerita

Rasa satu asa
Tubuh satu jiwa
Namun berpaut kita
Namun selisih kita

Tak apa lah
Toh melodi dukung syair?
Toh musisi dukung penyair?

Letter G

Ya Allah Khilaf ku!

...
Rupanya ilmu 'ku
Bak tetes air pada lautan-Mu
Rupanya nas-Mu
Masih kurang ingatku

Rupanya diri kerap khilaf-Mu
Rupanya saban hari dosa kerap 'ku

Ya Allah ampunku pada Mu!

Letter F


Sunday 22 February 2015

Kau dan aku

...
Senang bahagia terasa..
Ganar keruh kelesah menyenak asa..

Walau membumbung rasa..
Kadar kadrat menegah gagah..
Meringkuk tunduk aku tanpa gaya..
Ampun.. Maaf..

Pun kau tahu..
Pun 'ku tahu..
Kita saling merasa..
Kita tanpa kuasa..

Bilapun kadrat lain berucap..
Bilapun takdir tiada kita..
Tiada gusar antara kita..
Simpanlah kisah kita..

Simpan.. 
Bilapun waktu pertemukan kita dewasa..
Bilapun kita pisah tak bersama..
Seringai tetap pada kita..

Aku dan kau, kau dan aku..
Benar kisah tiada salah..
Sakit.. Senang.. Senak..
Gering.. Girang.. Gusar..

Aku dan kau, kau dan aku..

Letter F

Saturday 21 February 2015

Bangsaku Tanah Airku..

Hah.. Sudah lama ingin kutulis ini.. Sebuah curahan perasaan, kegelisahan, keluhan seorang sahaya rakyat kecil dalam negeri yang megah mewah..

Bangsaku.. Tanah airku.. Indonesia.. Sering'ku keluhkan akan negeri ini.. Tahu kau ? aku sering mengolok menghina negeriku sendiri didepan teman temanku..Tahu kenapa? Sebuah kekecewaan.. Sebuah penghianatan atas harapan yang besar.. Atas negeri ini .. Yang katanya Gemah Repah Loh Jinawi .. Tentu tiada salah tiada keliru atas pernyataan itu.. Apa yang aku keluhkan? Manusia.. Manusia yang mengisi negeri ini.. Tidak semua .. Sangat benar tidak semua.. Tapi salahkah bila aku kecewa pada beberapa itu? Aku lihat ada wakil rakyat memiliki tempat tinggal begitu mewah begitu nyaman.. Sementara melihat rakyat kecil diluar sana jatuh miskin diatas kesenangan mereka? Untuk menyeimbangi --Seperti kata Alm. Pram "Kita harus sudah mampu adil sejak dalam pikiran, jangan mempermalukan agama dan ilmu pengetahuan milik kita sendiri"-- Juga untuk para warga yang tidak beruntung nasibnya.. Tidak beruntung kah? Atau tidak mau berusaha? Kita pun tahu Allah pasti memberikan kemudahan, barkah, juga kasihnya pada manusia-manusia yang mau berusaha..



Mungkin disini aku ingin sedikit tenden mengkeluhkan, menyayangkan --untuk orang-orang yang bisa menerima kritikkan juga untuk diri sendiri-- betapa kurangnya jiwa berusaha kita, kalian kira (maaf) miskin adalah ketidak adilan Allah? Bukankah Allah Maha-Adil? Tentu Allah maha adil.. Sedikit mengutip dari perkataan Donald Trump "Lahir miskin bukan salah anda, tapi mati dalam keadaan miskin itu salah anda". Stop. Aku tak ingin membicarakan harta berlama-lama.. Takut aku jadi makhluk materialis.. Ini juga salah satu alasan (menurutku) mengapa kita mungkin masih dalam keadaan kurang harta.. Sudahlah, harta ada yang mengatur .. Allah telah memberikan rezeki dalam kadar yang t'lah Allah tentukan.. Balik kembali pada apa tujuan kita hidup di dunia ini.. Jangan lah dikekang oleh sifat-sifat hewani..

Selanjutnya, bangsa ini sudah kehilangan gengsi dimata anak muda.. Juga aku pribadi.. Aku pun sering protes pada diri sendiri, mengapa aku lebih senang menggunakan materi hasil-hasil dari luar negeri.. Mengapa demikian? tak tahulah aku pandangan orang lain, setiap orang memiliki pandangan sendiri-sendiri, dan aku sangat menghargai semuanya.. Sungguh bijak bila ada yang membaca tulisan yang rendah ini dan memberikan jawaban padaku.. Bagaimana cara membangun kembali rasa bangga terhadap bangsa ini..

Banyak sekali diaspora-diaspora Indonesia yang melalang buana di kancah dunia ini.. Mereka mungkin hanya sekali-kali mampir ke Indonesia.. Terkikis rasa nasionalisme sedikit demi sedikit.. Tapi aku yakin dan berharap lebih banyak lagi, ada beberapa yang malah membawa nama Indonesia, mengatasnamakan dirinya Indonesia pada dunia ini.. Tidak banyak, hanya agar dunia tahu ada kita, bukan sebagai negara yang miskin, tetapi sebagai negara berilmu, berwawasan..

Inilah sedikit curahan hati seorang sahaya kecil, seorang siswa SMA, seorang bocah ingusan, seorang yang hanya bisa bicara tanpa melakukan, tapi berharap banyak pada pembaca sekalian agar singkirkan pikiran-pikiran negatif.. Seperti peribahasa "Semakin berisi semakin merunduk", seperti kata anonim "Kosongkanlah gelas kalian bila ingin menambah ilmu, karena gelas yang penuh tidak akan memperoleh sesuatu lagi".. Semoga bermanfaat... Sungguh penuh maaf atas diri yang penuh dosa, hina, tak berilmu ini bila ada yang menyakiti hati anda.. karena kesempurnaan hanya milik-Nya.. Dan tetaplah berkarya demi bangsa!

...
Untuk Angkatan Muda..

Duduk aku termenung dalam relung..
Diluar, dunia dideru dalam perang..

Tikus melata merana mencari mangsa..

Orang-orangku tidur berpesta tak tau asa..
Beberapa melalang buana atas dunia..
Lupa ranah lupa rumah..

Kembali kawan! Kemari di sini..
Lawan kawan! Rebut ini negeri..

Tak ada indah dalam apatis..
Apatis hanya lepas tikus bengis..
Kitalah berakhir meringis tangis..
Jangan kawan.. Jangan apatis..

Sadarlah akan gagah megah garuda..

Garuda terbang megah melanda dunia..
Bukan meringkuk dalam indah dunia..
Garuda terbang atas jerih manusia..

Kawan, berdirilah.. Bangkit.. Kepakkan dan terbang!

Letter G


Kaum Hawa dan secercak dosa

Yah.. Tak habis lah semua kata bila menginterpretasikan kedua kata itu dengan segala sebutan lainnya.. Aku pun heran beribu heran.. Aku ini seorang philogynik.. seperti kata Alm. Pram..

Dengan segala keterbatasanku.. Aku masih memuja-muja betapa eloknya ciptahan Allah ini.. Aku malu bila didekat salahsatu darinya.. Siapapun.. Mau yang ku taruh rasa ataupun yang tidak.. Mungkin didikkan orang tua mencetak pribadi ini malu didepannya.. Semua pun tahu.. dalam agamaku : Islam. Melarang untuk melirik lirik kaum hawa.. Itulah sedikit alasan dari berbagai alasan lainnya..

Dari kecil orang tua 'ku mendidik untuk jangan pernah menyakiti prasaan kaum hawa.. "Kamu tuh laki-laki.. Bakal jadi imam.. Jangan pernah nyakitin prasaan perempuan manapun.. Inget ya.." Masih terngiang nasihat ibuku itu.. Aku hormati semua perempuan... Sampai aku tak pernah memanggil perempuan dengan sebutan "cewek" menurutku kata kata itu hanya pantas untuk perempuan yang memiliki kepribadian buruk.. Mungkin sedikit berlebihan .. Tapi itulah kenyataannya..

Namun nasihat itu--secara tidak sengaja-- pernah ku langgar.. Benar ketika itu, aku hina diri ini, aku olok, cacian dari mulut sendiri trus mengalir.. Sewaktu itu.. Aku memiliki seorang yang aku sukai, tibanya diapun menyukaiku.. Sungguh hina.. Dengan terdorong oleh teman temanku.. Akupun menyatakan perasaanku.. Aku menyesal telah melakukannya.. Sampai sekarang pun masih teringat kejadian 4 tahun yang lalu itu .. Berwindu-windu mencoba melupakan.. tiada hasil pula.. Mungkin Allah memberikannya sebagai pelajaran..

Singkat cerita kita menjalani hubungan.. Walaupun tidak pernah bersentuhan sedikitpun.. Namun itu membuatku senang.. Hubungan kami tidak diketahui orang tuaku.. Sebenarnya ia hanya teman sms.. Tidak lebih pun tidak kurang..



Kurang lebih 4 bulan kami menjalani.. Sesuatupun terjadi.. Orang tuaku melihat sms-sms darinya.. Memang sms'ku tidak seperti orang-orang berpasangan lainnya.. Jauh lebih normal.. Tidak menggunakan kata-kata "sayang" ataupun yang sejenisnya.. Namun tetap saja orang tuaku menaruh curiga padaku.. Sampai suatu malam aku dibangunkan.. Dan dilakukan interogasi.. Benar benar mencekam, meluluh hati pikiran'ku, kejujuran satu-satunya yang keluar, hampir tak sanggup diri berbohong.. Pada akhirnya aku memutuskan untuk ber-lost contact dengannya..

7 hari berselang, sepertinya dirinya mulai gelisah.. Aku sangat merasa bersalah.. Sungguh diri ini masih sangat penakut pemalu tak bertanggungjawab waktu itu.. Sampai-sampai sang hawa lah yang menghampiri'ku dan menanyakan semuanya.. Akupun diam benar benar diam.. selaksa kata ingin ku tumpahkan.. Namun syarafku menegang memaksa untuk diam.. Tak mampu diri menjawab secara langsung.. Aku akhirnya berkata "Akan saya jelaskan semuanya melewati sms", ia mengerti .. Lega lah aku.. Lalu sesampainya dirumah.. Ketika sore hari.. aku jelaskan padanya melewati sms.. Tentang betapa takutnya aku menjalani ini.. betapa menyesalnya aku semuanya harus terjadi.. Akhirnya kami berdua berpisah dengan tangisan..

Namun, benar benar hilang rasaku padanya.. Mungkin Allah memberikan kemudahan.. namun juga menjadikannya pelajaran.. Pelajaran pada ku yang telah kurang ajar menelantarkan seorang hawa.. Hingga sekarang aku hanya bisa berdo'a untuk seorang pendamping hidup di masa depan kelak yang terbaik untukku.. Karena hanya karena-Nyalah semua terjadi, seperti kata salah satu ustadzah'ku "Tiada daun yang jatuh, kecuali atas izin Allah" ya.. Memang semuanya, benar benar semuanya.. Hanya terjadi atas kehendak-Nya..



Itulah proses ku mendapatkan pandangan ini pada makhluk yang sempurna itu..  Kaum Hawa..
Teruntuk hawa yang t'lah kusakiti.. pun yang merasa tersakiti.. Maafkan.. Maafkan .. Selaksa maaf padamu.. Sungguh diri yang hina ini.. Khilaf t'lah menyakitimu.. pun blum dewasa bisa mengertimu..

Aku.. Seorang philogynik tak tau diri.. pemalu tak tau malu..



Akupun manusia 
Akupun punya rasa

Namunpun ku ber-Agama
pun berfikrah..

Kujaga hati
Tetap menanti

Bila hadir nanti..
Kau lah akuku sampai mati..

Letter F

Thursday 19 February 2015

Nothing serious.. Really..

Sore.. Ku lihat langit dengan segala lembayungnya.. Menerawang jauh pada mimpi.. yaah.. mimpiku sebagai seorang geologist + biologist.. Kenapa? tentu proses menjadi mimpi ini tak pendek pun tak sederhana.. Dulunya aku bermimpi berkarya untuk sebuah perusahaan Technopreneur.. Google, apple dan sebagainya.. membuat teknologi canggih untuk memudahkan manusia.. Indah.. memang.. Tapi sepertinya mimpi itu, mimpi bayang bayang kakakku.. (Lain kali akan ku ceritakan tentangnya)

Tibalah renungan dimulai.. Apa yang ingin ku lakukan? sungguh tak pernah puas batin.. Sampai ketika aku baca karya maestro calon nobelist sastra kita Alm. Pramoedya Ananta Toer.. Dengan tetralogi pulau buru "Bumi Manusia" .. Buku hasil pinjam pun ku baca sampai habis.. Bukan main ini karya .. Sungguh menggugah wawasan.. Betapa tingginya sang ilmu dalam novelnya.. Akupun ingin berilmu.. aku pun ingin menggugah wawasan manusia.. Aku pun ingin membangkitkan semangat bangsa ini.. Negeri ini yang terlanjur dipenuhi para bedebah.. Namun dipenuhI diaspora berbakat penuh talenta...



Bang Pram dengan gaya sastra lamanya t'lah membangkitkan jiwa menulisku.. berkarya.. Dengan pedoman yang ku pegang "Manusia mati meninggalkan ilmu, ideologi, karya.. dan tulisannya" Berkarya lah aku.. Menulis puisi salah satu aktivitas sehari-hariku .. Apa hubungannya dengan geologi? biologi? Bapakku pernah berpesan "tak mau bapak melihat anak anak bapak bertengkar masalah harta.. Harta memang bukan segalanya.. Tapi harta itu senjata untuk mendukung tujuan kita.." Ya.. You know geologist? Mereka biasa bekerja untuk perusahaan tambang multinasional, bekerja di bidang eksplorasi.. Tentu dengan upah yang besar.. Aku melihat suatu yang ingin ku dapatkan disana.. Bukan harta yang kucari.. Ilmu.. Kebebasan.. Serta waktu untuk menulis.. Tentu pekerjaan tak akan ku lalaikan.. Aku berpegang pada agama Islam.. Tak pernah Islam mengajarkan untuk melalaikan pekerjaan.. Tapi ia menuntut kita untuk terus menuntut ilmu.. Ilmu dunia.. pun akhirat..

Hubungannya dengan biologi? Suatu tambahan.. Tambahan ilmu.. mungkin saat sedang eksplorasi aku beristirahat dengan membaca buku buku biologi tentang alam yang sedang ku eksplor itu.. Yah untuk nanti diumur lanjut biar ku tetap berkarya ... Aku bisa mengajar atau menulis buku..


Begitulah.. ceritanya.. Bukan harta yang ku cari.. Ilmu.. Kebebasan.. Serta waktu untuk menulis.. Menulis untuk bangsa .. Menulis untuk agama.. Menulis untuk pribadi...

Ku rasa seluruh manusia takkan pernah puas dalam mendapatkan sesuatu.. Ya.. begitulah kadrat-Nya.. Tapi berilah, luruskanlah, arahkan ketidakpuasan itu pada hal yang benar .. yang baik.. yang bermanfaat.. Ilmu.. juga berkarya.. Terus berkarya demi manusia.. Demi agama..

Sekian untuk hari ini~! tetaplah semangat .. Ladang yang luas menunggu di depan sana..

Letter G

My New one..

Hey There!
Here is my new blog! Akhirnyaa.. jadi juga blog ini..
Yaaa lebih mirip antologi karya hehe.. Puisi itu salah satu cara untuk menyalurkan prasaan.. Menurut ane sih..

Santaai.. InsyaAllah ane bakal tulis kejadian kejadian yang menurut ane penting untuk dishare.. untuk pelajaran idup kita semua.. Atau hanya sekedar mengisi waktu luang.. buat bahan tawaan dan senyum senyum pas baca .. haha.. Dah deh gini dulu aja yaa.. See you soon pal..~

kau apa ku..

Dulu tak peduliku..
dulu tak rasaku..
dulu hati tutupku..

Kini kau singkapku..
kau dekapku..
kian lama kian asyikku..
Kian dalam kian hangatku..

kini kau rinduku..
kini ku ingin kau adaku..
kini kau alasanku..

Aku rindumu.. tak tau aku rasaku..
rasa kah ini cintaku? atau hanya belengguku?
tak lagi ku tahuku..


Letter F

Malam Mu 'ku rindu

Bersila kaki aku duduk..
Pada diri-Mu 'kuberpaut bersimpuh..
lagi hanya pada-Mu bergetar rapuh ini tubuh..
dalam malam-Mu ingin ku tumpahkan seluruh pilu ..
Sadar dosa t'lah lepuh,
ku berpaut bersimpuh..
Bersujud aku pada ringkih'ku..
Rabbana wa taqabbal du'a'i..
Sahaya mengampun beribu ampun-Mu..
Lagi aku berpaut bersimpuh..
Rabbana wa taqabbal du'a'i..

Wednesday 18 February 2015

Aku

Aku

Kau tau aku .. aku ingin diaku.. aku ingin tanpa keluh.. aku ingin melaju bagai pacu dipicu..

Letter G..