Saturday 21 February 2015

Bangsaku Tanah Airku..

Hah.. Sudah lama ingin kutulis ini.. Sebuah curahan perasaan, kegelisahan, keluhan seorang sahaya rakyat kecil dalam negeri yang megah mewah..

Bangsaku.. Tanah airku.. Indonesia.. Sering'ku keluhkan akan negeri ini.. Tahu kau ? aku sering mengolok menghina negeriku sendiri didepan teman temanku..Tahu kenapa? Sebuah kekecewaan.. Sebuah penghianatan atas harapan yang besar.. Atas negeri ini .. Yang katanya Gemah Repah Loh Jinawi .. Tentu tiada salah tiada keliru atas pernyataan itu.. Apa yang aku keluhkan? Manusia.. Manusia yang mengisi negeri ini.. Tidak semua .. Sangat benar tidak semua.. Tapi salahkah bila aku kecewa pada beberapa itu? Aku lihat ada wakil rakyat memiliki tempat tinggal begitu mewah begitu nyaman.. Sementara melihat rakyat kecil diluar sana jatuh miskin diatas kesenangan mereka? Untuk menyeimbangi --Seperti kata Alm. Pram "Kita harus sudah mampu adil sejak dalam pikiran, jangan mempermalukan agama dan ilmu pengetahuan milik kita sendiri"-- Juga untuk para warga yang tidak beruntung nasibnya.. Tidak beruntung kah? Atau tidak mau berusaha? Kita pun tahu Allah pasti memberikan kemudahan, barkah, juga kasihnya pada manusia-manusia yang mau berusaha..



Mungkin disini aku ingin sedikit tenden mengkeluhkan, menyayangkan --untuk orang-orang yang bisa menerima kritikkan juga untuk diri sendiri-- betapa kurangnya jiwa berusaha kita, kalian kira (maaf) miskin adalah ketidak adilan Allah? Bukankah Allah Maha-Adil? Tentu Allah maha adil.. Sedikit mengutip dari perkataan Donald Trump "Lahir miskin bukan salah anda, tapi mati dalam keadaan miskin itu salah anda". Stop. Aku tak ingin membicarakan harta berlama-lama.. Takut aku jadi makhluk materialis.. Ini juga salah satu alasan (menurutku) mengapa kita mungkin masih dalam keadaan kurang harta.. Sudahlah, harta ada yang mengatur .. Allah telah memberikan rezeki dalam kadar yang t'lah Allah tentukan.. Balik kembali pada apa tujuan kita hidup di dunia ini.. Jangan lah dikekang oleh sifat-sifat hewani..

Selanjutnya, bangsa ini sudah kehilangan gengsi dimata anak muda.. Juga aku pribadi.. Aku pun sering protes pada diri sendiri, mengapa aku lebih senang menggunakan materi hasil-hasil dari luar negeri.. Mengapa demikian? tak tahulah aku pandangan orang lain, setiap orang memiliki pandangan sendiri-sendiri, dan aku sangat menghargai semuanya.. Sungguh bijak bila ada yang membaca tulisan yang rendah ini dan memberikan jawaban padaku.. Bagaimana cara membangun kembali rasa bangga terhadap bangsa ini..

Banyak sekali diaspora-diaspora Indonesia yang melalang buana di kancah dunia ini.. Mereka mungkin hanya sekali-kali mampir ke Indonesia.. Terkikis rasa nasionalisme sedikit demi sedikit.. Tapi aku yakin dan berharap lebih banyak lagi, ada beberapa yang malah membawa nama Indonesia, mengatasnamakan dirinya Indonesia pada dunia ini.. Tidak banyak, hanya agar dunia tahu ada kita, bukan sebagai negara yang miskin, tetapi sebagai negara berilmu, berwawasan..

Inilah sedikit curahan hati seorang sahaya kecil, seorang siswa SMA, seorang bocah ingusan, seorang yang hanya bisa bicara tanpa melakukan, tapi berharap banyak pada pembaca sekalian agar singkirkan pikiran-pikiran negatif.. Seperti peribahasa "Semakin berisi semakin merunduk", seperti kata anonim "Kosongkanlah gelas kalian bila ingin menambah ilmu, karena gelas yang penuh tidak akan memperoleh sesuatu lagi".. Semoga bermanfaat... Sungguh penuh maaf atas diri yang penuh dosa, hina, tak berilmu ini bila ada yang menyakiti hati anda.. karena kesempurnaan hanya milik-Nya.. Dan tetaplah berkarya demi bangsa!

...
Untuk Angkatan Muda..

Duduk aku termenung dalam relung..
Diluar, dunia dideru dalam perang..

Tikus melata merana mencari mangsa..

Orang-orangku tidur berpesta tak tau asa..
Beberapa melalang buana atas dunia..
Lupa ranah lupa rumah..

Kembali kawan! Kemari di sini..
Lawan kawan! Rebut ini negeri..

Tak ada indah dalam apatis..
Apatis hanya lepas tikus bengis..
Kitalah berakhir meringis tangis..
Jangan kawan.. Jangan apatis..

Sadarlah akan gagah megah garuda..

Garuda terbang megah melanda dunia..
Bukan meringkuk dalam indah dunia..
Garuda terbang atas jerih manusia..

Kawan, berdirilah.. Bangkit.. Kepakkan dan terbang!

Letter G


No comments:

Post a Comment