Saturday 21 February 2015

Kaum Hawa dan secercak dosa

Yah.. Tak habis lah semua kata bila menginterpretasikan kedua kata itu dengan segala sebutan lainnya.. Aku pun heran beribu heran.. Aku ini seorang philogynik.. seperti kata Alm. Pram..

Dengan segala keterbatasanku.. Aku masih memuja-muja betapa eloknya ciptahan Allah ini.. Aku malu bila didekat salahsatu darinya.. Siapapun.. Mau yang ku taruh rasa ataupun yang tidak.. Mungkin didikkan orang tua mencetak pribadi ini malu didepannya.. Semua pun tahu.. dalam agamaku : Islam. Melarang untuk melirik lirik kaum hawa.. Itulah sedikit alasan dari berbagai alasan lainnya..

Dari kecil orang tua 'ku mendidik untuk jangan pernah menyakiti prasaan kaum hawa.. "Kamu tuh laki-laki.. Bakal jadi imam.. Jangan pernah nyakitin prasaan perempuan manapun.. Inget ya.." Masih terngiang nasihat ibuku itu.. Aku hormati semua perempuan... Sampai aku tak pernah memanggil perempuan dengan sebutan "cewek" menurutku kata kata itu hanya pantas untuk perempuan yang memiliki kepribadian buruk.. Mungkin sedikit berlebihan .. Tapi itulah kenyataannya..

Namun nasihat itu--secara tidak sengaja-- pernah ku langgar.. Benar ketika itu, aku hina diri ini, aku olok, cacian dari mulut sendiri trus mengalir.. Sewaktu itu.. Aku memiliki seorang yang aku sukai, tibanya diapun menyukaiku.. Sungguh hina.. Dengan terdorong oleh teman temanku.. Akupun menyatakan perasaanku.. Aku menyesal telah melakukannya.. Sampai sekarang pun masih teringat kejadian 4 tahun yang lalu itu .. Berwindu-windu mencoba melupakan.. tiada hasil pula.. Mungkin Allah memberikannya sebagai pelajaran..

Singkat cerita kita menjalani hubungan.. Walaupun tidak pernah bersentuhan sedikitpun.. Namun itu membuatku senang.. Hubungan kami tidak diketahui orang tuaku.. Sebenarnya ia hanya teman sms.. Tidak lebih pun tidak kurang..



Kurang lebih 4 bulan kami menjalani.. Sesuatupun terjadi.. Orang tuaku melihat sms-sms darinya.. Memang sms'ku tidak seperti orang-orang berpasangan lainnya.. Jauh lebih normal.. Tidak menggunakan kata-kata "sayang" ataupun yang sejenisnya.. Namun tetap saja orang tuaku menaruh curiga padaku.. Sampai suatu malam aku dibangunkan.. Dan dilakukan interogasi.. Benar benar mencekam, meluluh hati pikiran'ku, kejujuran satu-satunya yang keluar, hampir tak sanggup diri berbohong.. Pada akhirnya aku memutuskan untuk ber-lost contact dengannya..

7 hari berselang, sepertinya dirinya mulai gelisah.. Aku sangat merasa bersalah.. Sungguh diri ini masih sangat penakut pemalu tak bertanggungjawab waktu itu.. Sampai-sampai sang hawa lah yang menghampiri'ku dan menanyakan semuanya.. Akupun diam benar benar diam.. selaksa kata ingin ku tumpahkan.. Namun syarafku menegang memaksa untuk diam.. Tak mampu diri menjawab secara langsung.. Aku akhirnya berkata "Akan saya jelaskan semuanya melewati sms", ia mengerti .. Lega lah aku.. Lalu sesampainya dirumah.. Ketika sore hari.. aku jelaskan padanya melewati sms.. Tentang betapa takutnya aku menjalani ini.. betapa menyesalnya aku semuanya harus terjadi.. Akhirnya kami berdua berpisah dengan tangisan..

Namun, benar benar hilang rasaku padanya.. Mungkin Allah memberikan kemudahan.. namun juga menjadikannya pelajaran.. Pelajaran pada ku yang telah kurang ajar menelantarkan seorang hawa.. Hingga sekarang aku hanya bisa berdo'a untuk seorang pendamping hidup di masa depan kelak yang terbaik untukku.. Karena hanya karena-Nyalah semua terjadi, seperti kata salah satu ustadzah'ku "Tiada daun yang jatuh, kecuali atas izin Allah" ya.. Memang semuanya, benar benar semuanya.. Hanya terjadi atas kehendak-Nya..



Itulah proses ku mendapatkan pandangan ini pada makhluk yang sempurna itu..  Kaum Hawa..
Teruntuk hawa yang t'lah kusakiti.. pun yang merasa tersakiti.. Maafkan.. Maafkan .. Selaksa maaf padamu.. Sungguh diri yang hina ini.. Khilaf t'lah menyakitimu.. pun blum dewasa bisa mengertimu..

Aku.. Seorang philogynik tak tau diri.. pemalu tak tau malu..



Akupun manusia 
Akupun punya rasa

Namunpun ku ber-Agama
pun berfikrah..

Kujaga hati
Tetap menanti

Bila hadir nanti..
Kau lah akuku sampai mati..

Letter F

No comments:

Post a Comment