Thursday 26 February 2015

Campur-campur~

"Hidup sungguh sederhana, yang hebat-hebat adalah tafsirannya." -Pramoedya Ananta Toer

...

Benar, Jikalau kita pikir sebentar, sungguh dalam kata-kata bang Pram yang satu ini.. Mengapa sesuatu disebut sesuatu, sungguh selaksa teori telah manusia buat.. Itupun karena memang kewajiban kita untuk berpikir dan membuat kehidupan manusia lebih sederhana.. Betapa hebatnya Allah menciptakan manusia dengan pikirannya, dengan otaknya..

Bagaimana jika sekarang ku katakan bahwa 1+1 tidak sama dengan 2, dan memang tidak pernah sama dengan 2?.. Salah? Salah menurut kalian? Jika menurutku benar, bolehkah? Karena suatu kebenaran pun bersifat relatif.. Lalu apa yang membedakannya? Bagaimana bisa ada sesuatu yang benar? Kebenaran didunia ini menurut 'ku --Perspektif masing-masing, seperti biasa, semua orang punya hak untuk menyalahkannya pun membenarkannya-- ialah sesuatu yang dianggap oleh mayoritas manusia benar.. Dan jadi suatu tesis, bila saja ada suatu pernyataan baru yang dianggap mayoritas manusia benar maka tesis ini pun dianggap salah.. Dan muncul tesis baru.. Terus berulang-ulang .. Seperti kata bapakku "semua tesis ada anti-tesisnya" .. Wah benar-benar, Manusia benar-benar rumit..



Lalu mulailah pribadi ini, aku yang hina ini, berfikir,. Semua orang memang memiliki hak untuk menganggap sesuatu itu benar, itu hak masing-masing manusia.. Namun netral pun tidak benar, ialah bijak bila kita dapat mengolah semua informasi dari berbagai pihak, lalu kita buat suatu kesimpulan.. Namun jangan pernah menganggap suatu kesimpulan kita ialah kesimpulan akhir, karena bila dapat ilmu lain, berita lain, pengetahuan lain.. Maka suatu ketika kesimpulan kita wajib untuk diubah dan menjadi suatu kesimpulan yang baru..

Jadi, keberpihakkan pada sesuatu tiada salah, yang salah ialah bila berlebihan! Semua yang berlebihan tiada baik.. Baik yang berlebihan pun tidak baik.. Hargailah semuanya.. Hargai.. Karena semuanya ialah hasil dari pemikiran manusia..

Wah namun tiba tiba diri berpikir.. Begini.. Semua ada ahlinya.. Dan tak mungkin seseorang ahli dalam semuanya.. Inilah .. Akhirnya manusia membatasi dirinya untuk sesuatu yang ingin ia dalami.. Benar? Baik? Menurutku tidak, membatasi diri tidaklah baik.. Kita harus menampung semua ilmu.. Apapun itu, namun bila ingin menyampaikan ilmu kita pada manusia yang lain, sebaiknya bila kita menganggap bahwa masih ada orang lain yang jauh lebih mampu menjelaskannya, maka berilah hak jawabnya pada orang lain itu.. Namun juga bila kita menganggap ilmu yang kita miliki wajib kita sampaikan, dan memang butuh orang lain ketahui, sampaikanlah..

Waah.. Postingan kali ini meloncat-loncat.. Dan memang dalam pikiranku-pun kesana-kemari, kacau.. Belum mampu aku.. Tetaplah berpikir untuk memajukan manusia dan memanusiakan manusia!
....

Secercak kasar pikiran
Hamba penuh heran

Letter G



No comments:

Post a Comment