Sang juara, gelisah hidupnya
Tiada tenang dalam langkahnya
Diburu tanggung jawab dirinya
Tiada puas akan apa ia sekarang
Jiwanya terbakar asa
Melolong mengaung rasa
Tubuhnya menikmati rasa sakit
Melawan riuh gemuruh langit
Sampai tiba, langit menjadi singgahsana
Hidupnya bagai dewa kahyangan
Dunia tak lagi seluas dulu
Dunia tak lagi sekeras dahulu
Hingga titik tertentu,
Ia kembali rasakan resah
Apa yang diterka tak jua dijumpa
Segalanya ia rasa hampa
Ia rasa, waktunya kian dekat
Ia takut, meneriaki langit penuh resah
Ia sadar, hidup ini bukan miliknya
Ia lupa, Tuhan bukanlah legenda fana
No comments:
Post a Comment