Monday 30 March 2015

Hidup 2

Sang juara, gelisah hidupnya
Tiada tenang dalam langkahnya
Diburu tanggung jawab dirinya
Tiada puas akan apa ia sekarang

Jiwanya terbakar asa
Melolong mengaung rasa
Tubuhnya menikmati rasa sakit
Melawan riuh gemuruh langit

Sampai tiba, langit menjadi singgahsana
Hidupnya bagai dewa kahyangan
Dunia tak lagi seluas dulu
Dunia tak lagi sekeras dahulu

   Hingga titik tertentu,
   Ia kembali rasakan resah
   Apa yang diterka tak jua dijumpa
   Segalanya ia rasa hampa

Ia rasa, waktunya kian dekat
Ia takut, meneriaki langit penuh resah
Ia sadar, hidup ini bukan miliknya
Ia lupa, Tuhan bukanlah legenda fana
 

No comments:

Post a Comment