Untukmu sang penyair tenang,
Untukmu yang menopong parang
Untukmu yang menderu perang
Untukmu yang aku senang
...
Menghidup aku gelap terlantar
Menghadap langit-Mu ku mengacar
Tiada arah, panah melesat sembarang
Tak tau apa, Jasad merapuh tak bersarang
Belum, belum ku temukan
Kau, kaulah yang temukan
Kau dengan syairmu itu
Dengan keindahan mu
Yang merogoh palung
Yang menyiksa relung
Yang hanya satu spesies berpaut
Yang hanya kita gila akan raut
Kita satu dalam seribu
Kau pelita dalam kelabu
Aku meronta dalam ilmu-mu
Terimakasih-ku pada-mu
Sang penyair tenang
letter G
No comments:
Post a Comment