Wednesday 8 April 2015

Cerita untukmu, guru.

Banyak yang ingin Ku ceritakan.. Terlampau banyak. Hingga sangat sulit menyusun pecahan pecahan puzzle itu. Ada yang mengasyikkan. Ada yang menyenakkan. Kadang aku ingin istirahat sejenak. Menghentikan waktu yang terus mengintai bak singa yang sedang mengawasi mangsanya. Merebahkan tubuh ringkih ini di hamparan padang rumput yang sejuk hijau dihiasi semilir melodi alam. Meninggalkan sejenak kewajiban sebagai manusia. Dari bola sejarah nan Indah.


Pertanyaan pertanyaan itu sedikit demi sedikit terjawab. Jelas sudah seluruh gemuruh parau hidup. Apa yang kita lakukan sedikit banyak berpengaruh pada yang lain. entah alam entah makhluk hidup. Banyaknya kita tak mengetahuinya. Benar kata mu guru. Lebih baik kita memang tak mengetahuinya. Demikian kita jadi berhati hati. Demikian membuat kita sedikit lebih bijak menghadapi carut marut kehidupan ini.


Rasanya
Baru kau Ku temu
Membumbung melambung ilmu
Merendah hatimu luluhkan batu


Sialnya kau t'lah jauh terbang
Tinggalkan diri ini yang merindu
Tinggalkan aku yang kelabu


Tentu itu hak mu
Hanya aku saja tak kuasa
Kau memang guruku
Tapi guru apa yang tak kuasa ditanya?

No comments:

Post a Comment