Monday 20 April 2015

Dari-ku Pada kalian (memento 1)

Tulisan ini, bisa jadi yang paling serius dari yang pernah ku tulis, sebuah memento, dariku pada kalian (dari kaca mata pribadi), mohon diterima.

"kitalah sebuah pasukan, sekelompok pujangga bala dewa, sekelompok manusia peretas buntu, pembuka jalan, penimba ilmu dunia akhirat, pembawa panji Tuhan. Kelak kita akan menyinari dunia yang terlanjur diselimuti para bedebah ini, melepas kekangan dari manusia manusia aristokrat berkepentingan pribadi, dipenuhi ego dan berahi. Ya, semoga saja semua yang mustahil itu kelak kan kita lakukan, dan tidak lagi mustahil."

Kalian 29 manusia, laskar madani, yang tlah memberiku selaksa pelajaran, selaksa pengalaman.

Aku akan tenden memberikan sebuah persembahan terakhir, sebuah memento yang kelak akan menjadi refleksi untuk kita masing masing, sebuah media untuk kembali. Inilah kalian bagi ku.

1. Dimulai dari sang ketua, sang jendral kami, Andrian Ubaidillah Aziz
Sosok ketua yang mapan dan tangguh, memiliki fondasi yang kuat sebagai pemimpin yang hebat, bagaimana tidak hebat? tlah membawa kami yang berasal dari berbagai ranah, menjadi suatu keluarga, suatu laskar. Ia memiliki kepribadian naturalnya sebagai 'thinker', seorang yang memiliki keseimbangan, dunia pun akhirat ia tuju.

Calon akuntan, sebuah pekerjaan yang kuat, profesi yang disegani oleh banyak kalangan. Semoga akan menjadi akuntan yang berada tetap pada jalan-Nya. Aku percaya, ia orang yang istiqamah, imannya tidak sembarangan.

Kesehariannya, ia merupakan sosok sederhana yang rendah hati, membenci ghibah, bergaul dengan segala. Aku sering takzim melihatnya, terutama sikapnya terhadap kaum hawa, sungguh hebat. Ia benar benar menjaga pandangannya, menjaga lisannya, menjaga hatinya (?). Mungkin saking hebatnya ia menjaga mata, lisan, dan hatinya, terkadang beberapa perempuan tak senang dengan sikapnya, dikira sombonglah, atau apalah. Memang celaka, orang yang berani menjaga pandangannya malah dianggap sombong. Ini salah satu kesalahan mental kawula muda muslimah zaman sekarang.

Kurangnya? Ya.. Tentu, di sini aku tak akan ayal untuk memuji pun mengkritik. Sungguh segala punya kekurangan pun kelebihan. Untuk ubay, menurutku kekurangannya, mungkin memang sedikit kaku, tidak luwes, dan sepertinya kurang berani. Yah tapi disamping itu semua, benar benar aku bersyukur, ia datang di waktu yang tepat, sehingga menjadi ketua dari laskar ini. Tidak banyak yang sosoknya bisa dihargai oleh semua. Ini satu lagi hebatnya, aku tidak pernah mendengar seseorang sedang meng-ghibah dirinya, ya memang mungkin ini anugerah dari-Nya, karena sikapnya yang tak senang ghibah, maka dihindari pulalah dirinya dari ghibah. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat khususnya untuk ubay agar kedepannya semakin lebih baik lagi, dan semoga menerima kritikan yang mungkin sedikit tak enak didengar ini. Terimakasih telah memimpin kami, kau benar benar tlah menyelesaikan tugasnya dengan sangat sangat baik.

Selanjutnya akan dilanjut pada memento 2, 3, dan seterusnya. -serial 'memento'

No comments:

Post a Comment