Riuh semilir angin senja
setelah bergilir kami bekerja
Kau siratkan nikmat-Mu dalam sendu
nikmat yang kini kami merindu
Hamparan lembayung kian menyala,
setelah kini kami kerap mencela.
gelap gulita terbayang manis aksara,
tak lagi faham akan nirwana pun jahanam
Kami menghina dalam hina
menyendu dalam sendu
Kian kami ingat-Mu
Kerap kami merindu peluk-Mu
No comments:
Post a Comment