Sunday 19 April 2015

Pada sang ...

Mudah sekali ku tertipu, jatuh pada lubang yang sama, sial. Lebih buruknya, aku nyaman dalam lubang itu, terasa sial ketika telah selesai, terasa lacur segala ketika hancur. Ya.. Tak lagi lah, mudah sekali tertipu dengan kata kata. Kau tau, aku tak pernah bermain dengan suatu yang se-'serius' itu, tidak, sekali lagi tidak. Jadi bila kau hanya bermain, lebih baik diam, tak perlulah diumbar, apalagi pada sang mudah, tak layak aku, tersadarku, kau bermain. Aku rasa tak usah lah anda merasa, jelas sekali bukan anda. Tapi ini hanya untuk sang, sang mudah, sang segala. Sudah ku bilang jangan mudah berkata. Pun diri ini yang salah. Terlalu mendengar, mendengar yang baik, mendengar yang buruk, padahal dari manusia, yang toh merekapun mungkin tidak lebih baik pun lebih buruk. Haruslah belajar memilah lagi, yang mana yang layak dan tak layak. 

Tidak tidak, aku tidak begini, hanya sedang kesal, aku tetap menerima, tetap mendengar, tetap menganggap layak. Hanya aku sedang kesal pada sang mudah. Sang ... ya sudahlah aku ini yang salah. Tak perlulah sesal itu. Kau benar, sungguh benar. Aku saja terlalu cepat menyimpulkan, padahal hidup ini tak ini saja. 

No comments:

Post a Comment